Pagi ini sebuah situs berita memuat berita mengenai pertemuan sebuah forum budaya dunia di Bali. Ada yang unik, Menteri budaya Jero Wacik mengatakan "sulit untuk Indonesia jika ingin mencapai negara pusat teknologi, tapi, menjadi pusat budaya dunia akan mudah. Karena, ragam budaya Indonesia yang tinggi". Memang Indonesia dengan kuantitas penduduk yang banyak di setiap daerah memiliki budaya masing-masing yang diwarisi dari leluhur.
Dari hasil searching, saya menemukan angka yang hebat untuk jumlah suku bangsa dan bahasa yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki 1.128 suku bangsa (BPS Pusat) dan memiliki 720 bahasa dengan penutur yang tersebar di masing-masing daerah.
Hmmm, pernahkah kita membayangkan alangkah beruntungnya menjadi Indonesia. Dengan jumlah suku budaya yang banyak Indonesia masih bisa dikatakan sebagai negara yang stabil. Jarang sekali ada konflik, jika ada biasanya konflik tidak berkaitan dengan suku bangsa dan bahasa. Selogan bhineka tunggal ika bisa jadi menjadi koridor kedamaian antara satu suku dengan suku lainnya.
Kita boleh terbelakang dalam bidang teknologi, seperti kata pak Jero. Tapi untuk urusan budaya kitalah jagonya. Sayang, Pemerintah belum melihat hal ini sebagai aset penting. Bukti nyata dari kurangnya upaya Pemerintah adalah dengan adanya mindset Indonesia is just Bali di kalangan turis. Mayoritas Turis hanya melihat Bali sebagai objek pariwisata yang kental akan budaya lokal. Padaha l, dari ujung ke ujung Indonesia memiliki ciri khas masing-masing antara satu pulau dengan pulau lain.
Di Pulau Sumatera saja, kita bisa menemukan puluhan adat istiadat yang unik dan menarik. Belum lagi kalimantan dengan Suku Dayak yang masih ada sampai saat ini. Sulawesi dengan Suku Bugisnya , Papua dengan Suku Asmat dan masih banyak lagi. Indonesia benar-benar negara kaya. Budaya yang ada memang bukan untuk di komersilkan. Tapi dengan lebih giat mengekspos kekayaan budaya Indonesia. Dunia bisa melihat Indonesia dari sudut yang lebih positif.
Selama ini budaya Indonesia baru diekspos untuk masyarakat Indonesia sendiri melalui berbagai program televisi. Seperti yang sering ditayangkan oleh beberapa televisi swasta. Padahal dengan budaya Indonesia tidak perlu berusaha membangun citra positif sampai berdarah-darah. Bahkan, investorpun bisa dengan mudah membuka peluang untuk Indonesia.
Comments
Post a Comment