Si Kecil Jago Desain Mobil


Ndut, Chubby, 
suka nanya hal-hal yang membuatnya penasaran, 
Pemalu Kucing, 
gemas-an. 
Itulah sekilas cirri-ciri bocah unik ini.

Sebenarnya, aku kenal bocah ini sudah lama, sejak tahun 2008. Kita jadi lebih akrab sejak aku kerja sebagai staff paruh waktu sama bapaknya a.k.a Pak Bos. Rupanya, bocah yang akrab disapa Aril ini hobbi menggambar dengan objek tunggal yang digemarinya. Dia suka menggambar mobil. Eits, jangan bayangkan mobil-mobilan kecil ya. Bocah ini menghabiskan satu kertas hvs ukuran A4 untuk satu gambar full.

Suatu kali ibu si bocah pernah bercerita. Di sekolah Taman Kanak-kanaknya, setiap sesi pelajaran menggambar, Aril tidak pernah menyentuh objek lain selain mobil. Well, menurutku itu lebih baik dari pada gambar sepasang gunung dengan matahari terbit malu-malu diantaranya. Tidak lupa hamparan sawah, pepohonan, juga jalan yang mengerucut sampai ke gunung. Itu jenis gambar klasik yang diajarkan secara turun temurun. Aril, bocah yang baru saja berseragam merah putih ini adalah satu dari sekian anak yang berani berbeda. Dan memang tidak pernah mau dipaksa untuk membuat objek lain selain mobil dalam gambarnya. He’s marvellous !!!
   
Selain mendapat cerita dari sana sini tentang keahlian menggambarnya, belakangan aku menyaksikan sendiri bagaimana Aril khusyuk menggambar setiap imajinasi yang ada di pikirannya. Sambil menunggu komputer nganggur, dia biasanya mengisi waktu dengan duduk manis di meja salah satu pimpinan lengkap dengan kertas juga ballpoint di tangan gempalnya. Meskipun penuh kekhusyuan, aku suka sekali menganggu dia dengan berbagai pertanyaan.
Gambar mobil apa Ril sekarang?
Itu bagian apa Ril?

Meskipun pertanyaan-pertanyaanku membuatnya kesal, dia akan dengan senang hati tetap menerangkan apa yang sedang digambarnya. Bahkan, dia kerap menceritakan secara kronologis alasan kenapa dia menggambar jenis mobil tertentu. Misalnya, dia akan menggambar mobil yang pernah dilihatnya di suatu tempat dan akan menceritakannya jika kita bertanya. Banyak jenis mobil yang dia gambar. Sebagian besar sieh merk Toyota. Seperti Innova, Fortuner, dll.

Uniknya, si bocah selalu menggambar mobil secara detail. Mulai dari lekuk bodynya, jenis ban, bentuk kaca spion, bahkan sampai jenis lampunya pun dia paham. Eits, pintu mobilnya-pun lengkap. Pokoknya dia sangat photographic memory kalau urusan mobil. Sepertinya cukup lihat sekali saja dia sudah bisa membayangkan sampai ke interior mobil. Dan memang itulah nyatanya.


Belakangan dia sering menggambar satu jenis mobil dari berbagai view. Seperti view samping, depan, belakang, sampai view interior mobil. Kemarin-kemarin, saat asyik menggambar saya tanya “ini gambar apa ril?”, saat itu ku lihat dia tida menggambar jenis mobil apapun. Rupanya dia sedang menggambar rangkaian mesin yang ada di bagasi depan. Saya tidak ahli untuk bahasa mesin yang rumit di dalamnya tapi si bocah benar-benar menggambar dengan detail. Seperti elemen mesin yang sering jadi penyebab mogok dan butuh disuplai air.


Di dunia ini, Allah menciptakan manusia dengan bakatnya masing-masing. Jika bocah ini sudah menampakkan bakatnya dari kecil, itu karna di belakang mereka ada orang tua yang membebaskan si bocah untuk lebih mengeksplor apa yang menjadi kesukaannya. Ada lingkungan yang mendukung dia untuk berkembang. Aril, dia hanya butuh dukungan penuh orang tua dan sedikit sentuhan dari dunia akademis. Dan tunggulah akan menjadi apa anak kecil ini kelak. 

Nyatanya, di lingkungan kita ada lebih banyak lagi manusia yang sampai hari ini sibuk mencari jati diri, meyakinkan bahwa disitulah mereka harus berada. Begitulah mencari bakat yang hakikatnya adalah senjata pamungkas yang dimiliki setiap manusia. Karna setiap manusia lahir dengan setiap bakat. Artinya, akan selalu ada perbedaan antara satu sama lain. Yang masih mencari jangan menyesali waktu yang dihabiskan. Lelah mencari hanya akan membuat kita mengulur waktu untuk menemukan senjata apa yang kita miliki untuk menaklukan dunia. Untuk bocah ini, suatu saat mungkin dia akan dilamar oleh perusahaan-perusahaan mobil ternama atau bahkan secara mengejutkan dia justru memproduksi sendiri untuk negaranya tercinta. Dan kita tidak akan tahu kapan itu terjadi.
Well, let's move on together in our own core.     

Comments