"Gak mikir" Nyapres, Jokowi di Do'akan Bersama

Sampai saat ini, Jokowi masih konsisten dengan jawaban untuk pertanyaan yang selalu dilontarkan wartawan padanya "bagaimana kesiapan bapak kalau diminta nyapres?". Jawabannya selalu "gak mikir". Jawaban itu pula yang dilontarkannya pada Sabtu (21/9) lalu di Aula KR. Jokowi hadir sebagai pembicara dalam diskusi pendidikan yang diadakan KR melalui forum Jogja Educational Club. Perawakannya tidak jauh beda dengan gambaran media selama ini dalam berbagai pemberitaan. Berkemeja putih, celana kain hitam, juga sepatu kets yang menurut bisikan tamu di depan saya "harganya itu murah banget lho". 


Ini adalah kali pertama saya bertemu langsung face to face dengan sosok Jokowi. Begitu Jokowi memasuki ruangan, tepuk tangan meriah menyambutnya. Tamu akademis yang duduk tepat di depan saya malah sempat berbisik "Calon presiden 2014, gimana-gimana?" katanya penuh antusias begitu melihat Jokowi duduk di kursi yang disiapkan untuknya. Saya dan kedua teman hanya bisa menjawab dengan senyum. Saya sendiri masih menginginkan Jokowi dijabatannya sekarang sampai 4 tahun ke depan. 

Tidak jauh dengan apa yang diberitakan media. Pembawaan Jokowi memang cenderung sederhana dan bersahaja. Tidak ada yang berlebihan dari tampilannya. Sejak dia berdiri menyampaikan ceramah selama 30 menit, audiens tidak henti-hentinya tertawa. Jokowi pintar mengendalikan suasana, meskipun ada saja satu audiens yang iseng (atau sengaja) meneriakkan kalimat konyol "presiden 2014!" kepada Jokowi setiap kali audiens diperlihatkan slide berisi program kerja Jokowi yang cukup berhasil.

Sejak awal, saya merasakan ada sesuatu yang aneh sekaligus konyol tentang diskusi ini. Sejak pria akademis di depan saya menyampaikan bisikan tadi, dilanjutkan dengan sambutan direktur utama KR yang dengan tegas meminta Jokowi untuk nyapres. Bahkan, moderator acara lebih ekstrim lagi dengan meminta Jokowi untuk berhenti mengatakan "gak mikir" kalau diminta menjadi calon presiden. Saya dan kawan tersenyum sambil geleng-geleng kepala "aku curiga kaz, aku curiga ini semacam konsolidasi merayu Jokowi" kata saya pada kawan. Apalagi di sesi akhir, moderator meminta semua untuk mendo'akan Jokowi. Saya pikir ini akan menjadi sesi do'a untuk kekonsistenan Jokowi pada posisinya saat ini. Nyatanya, panitia menunjuk seorang juru do'a yang dibekali kertas berisi do'a (sebenarnya, juru do'a ini hanya membacakan apa yang tertulis di kertas) agar Tuhan menggerakkan hati rakyat juga Jokowi untuk Nyapres pada 2014 mendatang. 

Sesi do'a ini awalnya disambut aamiin yang datar dan ringan. Semua orang khusyuk menunduk. Saya melirik teman saya. senyum. Tapi kemudian, sambutan aamiin tiba-tiba keras, kompak, dan penuh semangat dari audiens saat lantunan do'a berikut disampaikan juru do'a "Allahummaj'al Jokowi Roisul Jumhuriyyah Indonesia (Ya Allah, jadikan Jokowi Presiden Indonesia)". Kawan saya sangat tidak sopan karna menyambutnya dengan senyum yang menurut saya lebih terkesan tertawa. Sebenarnya saya juga saat itu tersenyum bukan mengucapkan aamiin. Saya pikir, orang-orang di sini tahu betul bahwa perlu campur tangan tuhan untuk mendudukan Jokowi di kursi presiden berikutnya. Apalagi, Jokowi kekeh dengan ucapannya dan partai belum juga kunjung memperlihatkan gelagat pencapresan.  

Saya ingat apa yang disampaikan Dirut KR dalam sambutannya "pemimpin yang baik adalah yang bisa membuat rakyatnya tidur tanpa memikirkan kemana uang sekian triliun?". Apa yang disampaikannya jelas mengenai kepercayaan masyarakat pada pemimpin mereka yang memang sedang diujung tanduk. Kompak dan kerasnya suara amin dari audiens pada sesi do'a menegaskan bahwa ada sosok yang berhasil kembali membangun kepercayaan warganya. Setidaknya itu tercermin dari program yang beberapa sudah berhasil dilaksanakan. Diluar apakah pertemuan kemarin direncanakan demikian atau tidak, yang pasti antusiasme semua peserta, media, juga warga sekitar KR yang menanti Jokowi keluar memperlihatkan Jokowi begitu fenomenal dan disukai banyak orang. Do'a saya, selalu meminta pemimpin yang terbaik, selain Jokowi saya masih punya satu kandidat yang menurut saya cocok menempati posisi presiden... :)

Comments