Ada ASI, Ada Mitos

Ini kehamilan pertama. Rasanya campur aduk antara bahagia dan cemas. Pokoknya berasa makan rujakan. Ada asem, ada pedes, ada manis. 

Deretan kalimat itu pernah mampir di inbox dari seorang kawan yang kini tengah berbadan dua. Aku bisa merasakan aura antusias dari setiap tekanan kalimat dalam percakapan kami. Mungkin itulah rasanya saat kita siap menjadi ibu. Antara percaya dan tidak tapi dalam prosesnya naluri keibuan mulai tumbuh. Seperti kemauan kuat untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya. Seperti ASI. 

Nah, setelah sekian lama tidak berkomunikasi kami tersambung kembali di layar kotak chatting di facebook. Kali ini, masih dengan kesan penuh antusias. Kenapa aku bisa tahu kalau dia amat antusias dengan percakapan ini?
Jawabannya adalah :

....mid ak udah nemu bidan yg GA MENYEDIAKAN SUSU FORMULA... "

Dia menuliskan setiap suku kata dalam bentuk kapital. Kalau aku bicara langsung, aku kira dia sedang berteriak kegirangan dengan pencapainnya... :D :D. Peace !!!

Betul !, sahabatku yang satu ini sedang berjuang menjadi ibu terbaik sejak awal. Dia menjadi salah satu orang yang perhatian terhadap asupan makanan. Sekarang, seiring perutnya kian membesar dia mulai merencanakan ASI Ekslusif untuk si jabang bayi. Rencana besarnya itu bukan tanpa aral melintang. Dari percakapan kami, dia mengalami banyak kendala. Dan dari banyak kasus, orang terdekat lebih berpotensi menjadi penghalang itu dibandingkan yang lain.

Ditengah tekad kuatnya, dia mengalami gesekan dengan banyak pemahaman mengenai ASI Eksklusif dan berbagai proses penyempurnaannya. Pertama, aral itu datang dari ibu kandung yang menyarankan pemberian susu formula sebagai antisipasi jika ASI tidak keluar. Kedua, aral datang dari mertuanya yang mengatakan ASI Eksklusif adalah ASI pertama yang biasa dikenal dengan nama kolostrum. Sisanya bukan dan bisa digandeng dengan air atau susu formula.

ASI Eksklusif di Indonesia memang berbaur diantara banyak sekali mitos. Seperti kasus yang menimpa temanku. Ada anggapan ASI Eksklusif adalah ASI pertama yang keluar. Berbagai sumber kesehatan menyebutkan ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan dalam jangka 6 bulan tanpa tambahan air atau Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Pemberian ASI Eksklusif ini tidak hanya didukung para ahli kesehatan tapi juga dalil dalam Qur'an. Aku rasa ilmu tentang ASI Ekslusif bisa digali di banyak situs. Kenapa bayi harus diberi ASI secara ekslusif dan kenapa susu formula tidak direkomendasikan selama ASI lancar. Ada banyak jawaban untuk dua pertanyaan yang sebenarnya berujung pada satu titik. Melahirkan generasi emas. 

Bayi yang lahir membutuhkan segala macam jenis zat untuk tumbuh sehat dan seluruh zat itu ada dalam ASI sampai dia mencapai usia 6 bulan. Bayi justru akan rentan terkena penyakit jika diberi air putih atau jenis makanan yang belum saatnya diberikan. Salah satu kelebihan ASI yang utama adalah membentuk kekebalan tubuh si bayi. Masih banyak alasan medis lainnya kenapa bayi harus diberi ASI secara eksklusif.

Permasalahan di Indonesia adalah, banyak perempuan yang kesulitan mengakses pengetahuan itu. Tidak bisa dipungkiri, banyak kalangan medis yang justru penuh semangat menawarkan susu formula sebagai paket melahirkan bukannya menyediakan fasilitas Inisiasi Menyusui Dini sebagai perangsang bayi menyusui alami pada ibunya. Disisi lain, perempuan dikelilingi banyak orang yang menasehati berdasar pengalaman bukan berdasarkan kenyataan. Katakanlah fakta bahwa ibu yang memakan makanan pedas akan membuat si bayi diare. Hal itu jelas mitos, karna tidak ada kaitannya zat pedas yang dimakan akan menjadi darah kemudian jadi ASI yang diserap bayi. Makanan pedas bukan virus seperti batuk yang bisa menular. 

Beruntung teman saya itu, suami menjadi pendukung utama programnya. Dalam banyak kasus, dukungan suami dalam upaya tumbuh kembang bayi memang sangat penting. Karna dia adalah pihak pertama setelah si ibu dalam mengurus bayi. Dalam kasus teman saya, suaminya menjadi jubir ulung untuk mengkomunikasikan kepada sang mertua proses ASI Eksklusif dan betapa pentingnya proses itu untuk masa depan si bayi.

Aha !!!
Peer pekerjaan kampanye ini masih panjang. Aku bahagia karna temanku adalah salah satu yang sadar tentang ASI Eksklusif ini. Big hugh to you....  
      

  

Comments